Tips Membuat Jadwal Harian Anak



Selain mendapatkan makanan sehat dan pendidikan yang layak, anak juga berhak memperoleh rasa aman supaya dapat bertumbuh dengan baik. Untuk mendapat rasa aman, salah satu caranya adalah dengan membuat rutinitas yang berulang setiap hari sehingga anak dapat memprediksi apa yang terjadi sejak bangun pagi sampai tidur kembali di malam hari. 

Rutinitas ini saya buat dalam bentuk jadwal harian yang saya tempel di lemari anak. Jadwalnya berisi kegiatan yang dilakukan setiap hari. Untuk anak yang sudah besar dapat dilibatkan dalam membuat jadwal. Anak yang masih kecil dapat diberi pengertian sesuai usianya dan mengikuti jadwal sesuai kemampuannya.

Jadwal yang diberikan juga berisi konsekuensi kalau ada batasan yang dilanggar. Dengan adanya jadwal ini potensi saya marah-marah jadi berkurang..hehe.. Anak-anak tinggal diingatkan saja supaya tetap berada di "jalur" yang sudah ditentukan bersama. Berikut contoh jadwal saya dan anak-anak setiap hari. 

Jadwal harian keluarga saya:

  1. Boleh bangun pagi antara jam 05.15-05.30, sholat subuh setelah bangun dan bereskan kamar
  2. Boleh sarapan yang sudah disiapkan
  3. Boleh mandi  dan sikat gigi, supaya badan segar dan gigi bersih
  4. Boleh mengerjakan tugas sekolah ditemani mama
  5. Boleh istirahat jam 11.00 dan makan siang antara jam 11.00-12.30
  6. Boleh sholat zuhur berjamaah
  7. Boleh bermain bebas sampai waktunya tidur siang jam 14.00
  8. Boleh bangun sore, mandi, makan snack yang sudah disiapkan dan sholat ashar
  9. Boleh memakai gadget selama 30 menit dengan ditemani mama sampai waktunya sholat maghrib
  10. Boleh makan malam jam 20.00, membaca buku cerita dan bersiap tidur (sholat isya, sikat gigi, ganti baju tidur)
Bila ada yang dilanggar jadwal memakai gadget dikurangi 10 menit.

Saya memakai banyak kata "boleh" supaya anak-anak merasa tidak terlalu banyak aturan yang dibuat dan senang mengikutinya. Jadwal saya sendiri juga saya buat mengikuti jadwal anak-anak. Jadi sebelum mereka sarapan, saya harus bangun lebih pagi untuk menyiapkan sarapan. Saat mereka tidur siang, saya membereskan pekerjaan yang belum selesai.

Konsekuensi juga saya buat di awal dengan persetujuan anak-anak, sehingga mereka paham dan tidak mengulangi kesalahan mereka kembali. Jadwal ini juga dapat berubah sesuai kondisi. Di saat bulan puasa Ramadhan tentu jadwal harian akan berubah juga. 

Yang penting jangan lupa libatkan anak dalam membuat jadwal dan orangtua juga ikut konsisten dalam menjalankan jadwal ini. 

Posting Komentar

0 Komentar