Menyusui adalah hal alami yang terjadi pada setiap mamalia (hewan yang memiliki kelenjar susu), termasuk manusia. Setiap mamalia (gajah, kucing, kelinci, kambing, sapi, tikus, paus, dan lainnya) memiliki kandungan air susu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan jenis/spesiesnya masing-masing.
Paus biru adalah mamalia terbesar dengan panjang sekitar 30 m dan berat 190 ton |
Ibu paus biru memiliki kelenjar susu paling besar diantara mamalia lainnya di planet Bumi, setiap kelenjar susunya memliliki panjang sekitar 1,5 meter dengan berat yang sama dengan seekor bayi gajah. Ibu paus biru dapat memproduksi sekitar 200 liter susu sehari dengan kandungan lemak sebanyak 30-50% sehingga bayi paus biru dapat bertambah berat badannya 100 kg per hari! (1)
Contoh komposisi susu mamalia lainnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Kebutuhan akan ASI bayi manusia yang untuk mencapai dua kali berat lahirnya memerlukan waktu kurang lebih 180 hari tentu berbeda dengan kebutuhan anak sapi yang memerlukan 47 hari dan anak tikus yang memerlukan 6 hari untuk mencapai berat yang sama. (2)
Kalau kita perhatikan, dalam beberapa jam saja saat lahir bayi sapi sudah dapat berjalan. Sedangkan bayi manusia baru dapat berjalan sekitar usia 1 tahun. Jadi diantara mamalia lainnya bayi manusia memiliki pertumbuhan paling lambat, namun menjadi yang paling cerdas. Oleh karena itu karbohidrat dalam ASI manusia memiliki kandungan yang paling tinggi untuk membantu perkembangan otaknya.
Kandungan ASI pada setiap ibu pun berbeda-beda tergantung kebutuhan bayi masing-masing. ASI pada ibu yang bayinya lahir cukup bulan, akan berbeda dengan ASI pada ibu yang bayinya lahir prematur. Saat seorang ibu menyusui, komposisi ASI akan berubah dari menit ke menit selama proses menyusu terjadi.
ASI setiap ibu khusus tercipta untuk bayinya sendiri.
Anjuran Menyusui Terdapat Dalam Al-Quran
Dalam Al-Quran anjuran menyusui dapat ditemui pada beberapa surat, salah satunya pada surat Al-Baqarah (Q.S 2:233)
۞ وَالْوَالِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ اِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَاۤرَّ وَالِدَةٌ ۢبِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُوْدٌ لَّهٗ بِوَلَدِهٖ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذٰلِكَ ۚ فَاِنْ اَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗوَاِنْ اَرَدْتُّمْ اَنْ تَسْتَرْضِعُوْٓا اَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اِذَا سَلَّمْتُمْ مَّآ اٰتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوْفِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Terjemah :
Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (3)
Ayat ini berisi nasihat agar seorang ibu menyusui bayinya, kewajiban ayah untuk menanggung nafkah dan pakaian keluarganya, juga anjuran tentang ibu susu (donor ASI).
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, WHO pun merekomendasikan supaya bayi yang lahir dapat segera disusui (IMD), diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan disapih pada usia 2 tahun.
Ternyata sama ya, anjuran yang ada di dalam Al-Quran (yang diturunkan ribuan tahun lalu) dan dari WHO, yaitu sama-sama menyarankan untuk menyusui selama 2 tahun.
Jadi menyusui adalah hak setiap bayi yang dapat dipenuhi oleh setiap ibu.
Sumber:
0 Komentar