WHO dan UNICEF merekomendasikan bayi yang baru lahir untuk segera menyusu dalam satu jam pertama kelahirannya (Inisiasi Menyusu Dini/IMD) dan disusui secara eksklusif selama 6 bulan (eksklusif artinya bayi hanya mendapat ASI, tidak perlu makanan dan cairan lain, termasuk air). Bayi disusui kapan pun dia mau - sesering yang dia inginkan sepanjang hari dan malam. Penggunaan botol, dot, dan empeng, tidak diperlukan. Mulai usia 6 bulan, berikan bayi Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang aman dan memadai, lanjutkan menyusui hingga 2 tahun atau lebih. (1)
Untuk mendukung pemberian ASI, WHO menentukan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM). (2)
10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui ini juga sudah diadaptasi oleh Kementerian Kesehatan Indonesia (3, 4)
Apa saja 10 LMKM yang seharusnya diterapkan di seluruh fasilitas kesehatan, baik milik pemerintah maupun swasta? Yuk kita bahas satu persatu!
1. Kebijakan di fasilitas kesehatan
a. Tidak mempromosikan susu formula bayi, botol, atau dot
b. Membuat standar pelayanan menyusui
c. Memantau dukungan menyusui
2. Kompetensi tenaga kesehatan a. Melatih staf untuk mendukung ibu menyusui
b. Menilai pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan
3. Perawatan antenatal (saat ibu hamil)
a. Mendiskusikan pentingnya menyusui bagi ibu dan bayi
b. Menyiapkan ibu untuk menyusui bayinya
4. Perawatan segera setelah kelahiran
a. Menganjurkan kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi segera setelah bayi lahir
b. Membantu ibu untuk segera meletakkan bayi ke dada ibu
5. Dukung ibu menyusui
a. Memeriksa posisi, pelekatan, dan hisapan bayi
b. Memberi dukungan praktis menyusui
c. Membantu ibu mengatasi masalah menyusui yang umum ditemui
6. Pemberian suplemen
a. Berikan hanya ASI pada bayi, kecuali ada indikasi medis
b. Prioritaskan pemberian ASI donor bila tambahan suplemen dibutuhkan
c. Bantu ibu yang ingin memberi susu formula agar dapat diberikan dengan aman
7. Rawat gabung
a. Biarkan ibu dan bayi dirawat bersama, dalam satu kamar sepanjang hari dan malam
b. Bantu ibu yang bayinya sakit agar tetap bisa tinggal dekat dengan bayi
8. Pemberian makan yang responsif
a. Menolong ibu untuk mengetahui tanda lapar bayi
b. Tidak membatasi waktu menyusui
9. Botol, dot, dan empeng
a. Mengkonseling ibu tentang pemakaian dan risiko dari botol, dot, dan empeng
10. Kepulangan dari fasilitas kesehatan
a. Merujuk ibu pada komunitas yang mendukung menyusui
b. Bekerja sama dengan komunitas untuk meningkatkan layanan dukungan ibu menyusui
Itulah 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui yang seharusnya dilakukan oleh seluruh fasilitas kesehatan di dunia. Sayangnya masih banyak fasilitas kesehatan yang belum menerapkan 10 Langkah ini, sehingga pemberian ASI eksklusif secara global masih rendah. Data WHO menyebutkan 3 dari 5 bayi yang lahir tidak mendapatkan IMD dan hanya 41% bayi di bawah usia 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif. (1)
Ada bukti substansial bahwa penerapan 10 Langkah meningkatkan angka menyusui secara signifikan. Tinjauan sistematis dari 58 penelitian tentang perawatan ibu hamil dan bayi baru lahir yang diterbitkan pada tahun 2016 menunjukkan dengan jelas bahwa kepatuhan terhadap 10 Langkah berdampak pada Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah lahir, ASI eksklusif, dan total durasi menyusui. (2)
Setiap ibu hamil/calon orang tua sebaiknya mencari fasilitas kesehatan (Rumah Sakit atau Rumah Bersalin) yang sudah menerapkan 10 Langkah ini, sehingga hak ibu untuk menyusui dan hak bayi untuk mendapatkan ASI bisa terpenuhi.
Sumber:
0 Komentar