Cerita Saya Menyapih Si Bungsu



Kali ini dalam rangka menyambut World Breastfeeding Week di bulan Agustus 2021, saya ingin berbagi pengalaman saya menyapih Ray, si anak bungsu. Menyapihnya sendiri sudah berhasil di bulan April lalu, tapi sampai saat ini dia masih minta dipeluk hingga tertidur.

Waktu menyapih kedua anak pertama dulu masih lebih gampang karena kami masih tinggal serumah dengan adik dan orangtua saya. Jadi saat waktunya menyapih, tinggal dititip dulu beberapa malam di kamar tante atau eyangnya (tentu sebelumnya sudah bikin kesepakatan dulu ya sama keluarga dan si anak). Masalahnya saat Ray lahir kami sudah tinggal di Sumbawa dan tidak ada keluarga yang bisa "dititipkan" anak saat waktunya disapih. Kan ga mungkin juga dititip ke tetangga..hehe..

Saat usia Ray 18 bulan saya dan suami sudah mulai bicara padanya kalau dia akan berhenti menyusu 6 bulan lagi, di ulangtahunnya yang ke-2. Waktu umurnya 20 bulan, kami lebih sering lagi memberi pengumuman padanya untuk berhenti menyusu. Biasanya saya bilang, "Ray sudah besar, nanti no nenen lagi ya, kita bobo peluk-peluk aja." Kadang dia membalas dengan anggukan. Kakak-kakaknya juga sering mengatakan hal yang sama. Saya juga berulang mengatakan padanya bahwa saya akan tetap sayang walaupun dia tidak menyusu lagi.

Saya mulai mengalihkan perhatiannya pada hal lain di saat dia mau menyusu di siang hari. Misalnya, saya ajak dia menyanyi, baca buku, main balok atau mobil-mobilan. Tapi kalau dia sudah mengantuk dan mau nenen, tetap saya berikan. Jadi menyusu hanya untuk pengantar tidur saja.

Sebulan terakhir sebelum ulang tahunnya yang ke-2, saya mulai membatasi dia menyusu di malam hari. Biasanya dia akan digendong dulu oleh ayahnya sampai tertidur atau saya peluk sampai dia tertidur. Walaupun seringnya dia tetap tidak bisa tidur sebelum menyusu. 

Di hari Ray berusia 2 tahun, dia sepertinya mengerti kalau itu adalah hari besar di mana dia berhenti menyusu. Saat malam tiba, dia menangis keras dan menolak dipeluk sampai tertidur. Saya memberikan toleransi dan tetap menyusuinya. Perlahan di malam-malam selanjutnya, dia mulai mengerti dan mau tertidur sambil dipeluk tanpa menyusu.

Ada hari-hari setelah disapih di bulan April itu di mana Ray merasa tidak nyaman dan mau menyusu supaya lebih tenang. Misalnya setelah divaksin (sekitar awal bulan Mei) dia rewel seharian, sehingga saya putuskan untuk menyusuinya lagi. Pernah juga saat dia demam dan terganggu tidurnya, saya juga menyusuinya lagi. Namun saya bilang padanya, hanya untuk kali itu saja. Di hari-hari selanjutnya, sampai saat ini dia tidak minta menyusu lagi.



Always be my baby 💕


Setelah disapih, biasanya anak-anak akan minta perhatian dalam hal lain. Kedua kakaknya dulu juga begitu. Mereka suka menunjuk bagian tangan atau kakinya (bisa juga bagian tubuh lain) untuk dielus-elus atau dipijat. Kadang Ray memberi saya minyak telon untuk diusap di tangannya. Sampai saat ini (usia 2 tahun 4 bulan) dia masih melakukan hal itu sambil bilang "Ini sakit". Sepertinya dia ingin memastikan kalau saya tetap memperhatikan dan menyayanginya walaupun dia sudah disapih. 

Alhamdulillah saya bisa menyusui ketiga anak-anak saya sampai usia mereka 2 tahun. Semoga semua anak-anak di dunia juga mendapatkan haknya untuk disusui sampai 2 tahun. 

Happy World Breastfeeding Week 2021!




Posting Komentar

0 Komentar